UJIAN
AKHIR SEMESTER
MAKALAH Sistem
Monitoring dan Notifikasi Kualitas Udara dalam Ruangan dengan Platform IoT
Disusun Oleh :
Fitaloka Anjar Sari (4117010)
Dosen Pengampu :
Endang
Kurniawan, MM,M.Kom.,CEH,CHFI,CIPM
PRODI
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2019
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji
syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa yang senantiasa
melimpahkan taufik, rahmat, dan hidayah-Nya. Sehingga
penulis dapat menyusun.
“Sistem
Monitoring dan Notifikasi Kualitas Udara dalam Ruangan dengan Platform IoT”
Adapun
maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk menyelesaikan
tugas yang di berikan oleh Dosen pengajar, juga untuk meningkatkan pengetahuan
terhadap materi yang di berikan.
Mengingat segala keterbatasan
yang dihadapi penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saran,kritik dan massukan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan.
Jombang,03 juli 2019
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul……………………………………………………………………..….
Kata
Pengantar………………………………………………………………………...
Daftar Isi……………………………………………………………………………....
BAB I :
PENDAHULUAN…………………………………………………………...
1.1. Latar
Belakang……………………………………..…………………………........
1.2. Tujuan
Penelitian……………………………………..…………………………........
1.3. Manfaat Penelitian……………………………………..…………………………........
1.4. Rumusan Masalah……………………………………..…………………………........
1.5. Studi Literature……………………………………..…………………………........
BAB II : METODE PENELITIAN… …………………………………………………….......
2.1 Metode Penelitian…………………...……………………………………………
BAB III : HASIL
DAN PEMBAHASAN……………………………………………..
3.1 Desain dan Implementasi Sistem
…………………………………………………………
3.2 menjelaskan mengenai prototipe perangkat keras maupun
komponen yang terkoneksi ke IoT :………………
3.3 Komponen komponen yang digunakan dalam sistem dijelaskan
sebagai berikut……..
3.5 Kesimpulan ……….…………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan yang sehat
sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik makhluk hidup. Faktor penting
penunjang lingkungan yang sehat adalah kualitas udara yang memenuhi standar
kesehatan. Udara mengandung oksigen yang dibutuhkan untuk hidup. Namun selain
oksigen, terdapat zat lainnya dalam udara seperti karbon monoksida, karbon
dioksida, formaldehid, jamur, virus,
bakteri, debu , gas mentana dan sebagainya. Oksigen di dalam maupun di luar
ruangan dapat terkontaminasi dengan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan.
Dalam batasan tertentu kadar zatzat tersebut masih dapat dinetralisir namun
jika melampaui batas normal maka dapat mengganggu kesehatan. World Health
Organization (WHO) menyatakan bahwa terdapat zat berbahaya yang berasal dari
bangunan, material konstruksi, peralatan, proses pembakaran atau pemanasan dapat
memicu masalah kesehatan .
Peningkatan aktivitas manusia telah memicu
masalah pencemaran udara, sehingga dibutuhkan solusi untuk dapat meminimalisir
efek yang dapat mengganggu kesehatan. Walaupun pada saat tertentu manusia dapat
menggunakan indera untuk memperkirakan jika udara di lingkungan sekitarnya
berada pada level normal dan tidak tercemar ataupun sebaliknya, namun untuk
melakukan pemantauan secara terus menerus, manusia dibatasi oleh ruang dan
waktu. Untuk melakukan pemantauan secara real-time dan mendapatkan data
mengenai kualitas udara dapat dilakukan dengan membangun suatu perangkat keras
yang terhubung dengan sistem pemantauan kualitas udara.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya , yang menghasilkan prototipe
detektor kualitas udara dengan menggunakan sensor dan mikrokontroler. Prototipe
tersebut dapat memberikan notifikasi melalui alarm mengenai kualitas udara di
dalam ruangan yang terdeteksi oleh sensor. Pengembangan penelitian dilakukan dengan
menambahkan fitur pemantauan data kualitas udara melalui platform Internet of
Things (IoT). Data yang didapat dari sensor dikirimkan ke IoT platform, dan
dapat dianalisa lebih lanjut untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas
udara di dalam ruangan.
Terdapat penelitian yang relevan dan menjadi
referensi penunjang dalam penelitian ini. Referensi, mengemukakan tentang
kualitas udara dalam ruang perpustakaan yang dipengaruhi oleh debu, sedangkan referensi
mengemukakan tentang kualitas udara pada ruang di lembaga pemasyarakatan. Dua
penelitian tersebut hanya membahas tentang substansi yang dapat mempengaruhi
kualitas udara di dalam ruangan yaitu debu, suhu, kelembaban, zat CO, kuman dan jamur. Penelitan lain menyangkut
prototipe detektor kualitas udara dalam referensi mengemukakan tentang sistem
pemantauan kualitas udara secara daring yang menyajikan informasi kualitas
udara di dalam maupun di luar ruangan melalui internet. Pada referensi juga
mengemukakan mengenai sistem monitoring kualitas udara berbasis web yang
menggunakan mikrokontroler ATMega 8535 dan sensor gas TGS 2600. Referensi
membahas mengenai penggunaan sensor MQ-7 sebagai detektor asap rokok dengan
fitur notifikasi melalui SMS. Referensi membahas tentang sistem pemantauan
kualitas udara yang menggunakan ThingSpeak IoT. Referensi membahas tentang
sistem keamanan rumah yang diimplementasikan dengan sensor PIR sebagai
pendeteksi gerakan dan Wemos board mikrokontroler dilengkapi sistem notifikasi
melalui platform IoT Blynk dan sistem monitoring. Dengan Thingspeak. Dari
beberapa penelitian tersebut diatas, alat yang dirancang dilengkapi dengan
fitur notifikasi maupun monitoring melalui SMS, website maupun lewat IoT.
Gas yang berasal dari
TPA di antaranya adalah gas metana (CH4). Beragam pengembangan dan metode telah
dilakukan untuk merancang instrumen yang dapat mengukur gas tersebut. Astika
dan Zulfahmi menggunakan teknologi sinar
inframerah untuk mendeteksi gas metana di tambang batubara bawah tanah. Sensor
TGS 2611 digunakan dalam untuk mengukur konsentrasi gas metana di lahan gambut
dan TPA, sedangkan Alfanz dkk. mengimplementasikan sensor MQ4 untuk memantau
metana dalam produksi biogas, selain kadar oksigen dan karbon dioksida (CO2).
Instrumen pemantau dan pendeteksi gas metana tersebut di atas masih
dioperasikan secara lokal di tempat pengukuran. Hasil pengukuran ditampilkan
dalam LCD seperti dalam , di layar komputer seperti dalam atau disimpan dalam
media penyimpan portabel SD/MMC seperti dalam untuk diambil dan diolah dengan
komputer pada waktu tertentu. Pengukuran langsung di lokasi membutuhkan
perilaku khusus dalam mengukur agar tidak membahayakan pengambil data dan tidak
bisa dilakukan sepanjang waktu. Di sisi lain, beragam sistem pemantau
lingkungan menggunakan media nirkabel telah dikembangkan untuk mengirimkan data
pemantauan ke lokasi .Sistem dalam memantau parameter lingkungan, seperti
konsentrasi CO, NO2, kepadatan debu,
kelembaban dan suhu serta mengirimkan datanya ke server secara nirkabel
menggunakan modul nRF24L01. Modul Xbee
digunakan dalam untuk mengirimkan data dalam aplikasi rumah cerdas serta
memantau dan mengendalikan ruang dari jarak jauh menggunakan protokol ZigBee,
sedangkan dalam modul ESP8266 digunakan dalam aplikasi infus pasien untuk
mengirimkan data nirkabel dengan Wi-Fi. Berbeda dengan yang mengembangkan
pemantau TPA secara lokal, penelitian ini mengembangkan sistem pemantau
konsentrasi gas metana dan karbon dioksida serta kelembaban dan suhu di TPA
secara lokal dan jarak jauh menggunakan media nirkabel. Sistem menggunakan
sensor MQ4 untuk.
1.2 Tujuan penelitian
a. Membuat
sebuah system Pemantauan kandungan gas didalam udara.
b. Memanfaatkan
teknologi IOT (Internet Of Things) yang mudah diakses oleh semua orang.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian
ini adalah sebagai memberikan informasi mengenai kandungan gas didalam udara.
1.4 Rumusan Masalah
dalam
penelitian ini adalah bagaimana menggembangkan sistem notifikasi yang dapat
menginformasikan mengenai kualitas udara pada suatu ruangan dan dapat merekam
data kualitas udara melalui IoT. Penelitian ini bertujuan untuk membantu
meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kualitas udara yang baik dan level
kewaspadaan jika terjadi pencemaran yang disebabkan oleh gas maupun zat lainnya
yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Sistem yang dibangun dalam
implementasinya diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran
mengenai pentingnya kualitas udara yang sehat dalam ruangan. Sistem ini dapat
digunakan untuk bangunan dengan ruangan tertutup seperti di dalam rumah,
ruangan sekolah, kantor, rumah sakit, hotel atau bangunan lainnya.
1.5
Studi Literatur
Pada studi Literatur
ini Input yang di deteksi oleh sensor yaitu gas Ammonia (NH3), Nitrogen Oxcide
(NOX), Alcohol, Benzena, Carbon Monoxide (CO), dan Carbon Dioxcide (CO2). Input
yang terbaca dari sensor diproses di dalam mikrokontroler dan modul wifi yang terdapat
pada Wemos board mengirimkan informasi ke internet. Thingspeak sebagai platform
IoT merekam data dari sensor di channel yang telah ditentukan dan memberikan
output berupa grafik.
BAB II
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengacu pada model
prototipe dengan tahapan seperti :
Penelitian ini dimulai
dengan proses komunikasi (comunication) untuk menentukan tujuan dan perencanaan
cepat (quick plan) untuk mengidentifikasi kebutuhan dan pemodelan (modeling
quick design) dari sistem yang dirancang. Tahap selanjutnya adalah konstruksi
prototipe (construction of prototype) yang terkait dengan perakitan perangkat
keras dan pemrograman. Setelah perangkat keras dan program selesai dibuat, maka
tahap berikutnya adalah menyajikan sistem untuk dievaluasi (deployment delivery
and feedback) oleh calon pengguna untuk mendapatkan masukan mengenai sistem
yang dibuat dan untuk pengembangan selanjutnya.
Variabel yang diamati
adalah level kualitas udara dengan parameter zat-zat seperti Ammonia (NH3),
Nitrogen Oxcide (NOX), Alcohol, Benzena, Carbon Monoxide (CO), dan Carbon
Dioxcide (CO2) yang terkandung dalam udara di dalam ruangan. Sedangkan teknik
pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi literatur, eksperimen,
pengujian fungsionalitas alat, pengujian pengukuran nilai kualitas udara dan
menyimpulkan hasil secara keseluruhan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Desain dan Implementasi Sistem
Desain dan Implementasi
Sistem Gambar 2 menjelaskan blok diagram
yang menunjukkan korelasi antara bagian di dalam sistem monitoring kualitas
udara dan dijelaskan sebagai berikut :
1. Input yang di
deteksi oleh sensor yaitu gas Ammonia (NH3), Nitrogen Oxcide (NOX), Alcohol,
Benzena, Carbon Monoxide (CO), dan Carbon Dioxcide (CO2).
2. Sensor kualitas udara jenis MQ135 adalah
sensor yang digunakan dan terhubung dengan mikrokontroler Wemos board.
3. Input yang terbaca
dari sensor diproses di dalam mikrokontroler dan modul wifi yang terdapat pada
Wemos board mengirimkan informasi ke internet.
4. Thingspeak sebagai platform IoT merekam
data dari sensor di channel yang telah ditentukan dan memberikan output berupa
grafik.
5. Blynk Apps memberikan notifikasi kepada
user malalui smartphone jika kualitas udara mengalami peningkatan pada level
yang signifikan.
3.2 menjelaskan mengenai prototipe
perangkat keras maupun komponen yang terkoneksi ke IoT :
1. Sensor
kualitas udara MQ135 dalam kondisi aktif untuk mendeteksi gas untuk mendeteksi
gas seperti Ammonia (NH3), Nitrogen Oxcide (NOX), Alcohol, Benzena, Carbon
Monoxide (CO), dan Carbon Dioxcide (CO2) yang terkandung dalam udara;
2. Sensor
kualitas udara (MQ135) terhubung ke Wemos board. Hasil deteksi sensor
dikirimkan ke Wemos board mikrokontroler dan diproses sesuai dengan program
yang ada;
3. Wemos
board memiliki modul wifi, mengirimkan hasil deteksi ke cloud.
4. Hasil
deteksi sensor dikirimkan ke platform IoT. Blynk merupakan aplikasi yang
berfungsi untuk memberikan notifikasi mengenai level kualitas udara yang
terdeteksi oleh sensor.
5. Thingspeak
merupakan platform yang dapat menampilkan hasil deteksi sensor secara realtime
dalam bentuk grafik;
6. Data
pada Blynk apps dan Thingspeak dapat diakses melalui smartphone dan komputer.
Secara khusus Blynk apps dapat diaksses oleh user melalui smartphone. Informasi
dari Blynk apps berisi push notification kepada user jika kualitas udara
mengalami peningkatan ke level yang berbahaya. Sedangkan Thingspeak yang dapat
diakses melalui komputer maupun smartphone, berfungsi sebagai sistem monitoring
yang merekam nilai deteksi sensor. Melalui kedua platform tersebut, user dapat
mengetahui perubahan kualitas udara yang terjadi secara real-time.
7. User
dapat menerima notifikasi mengenai level kualitas udara dari Blynk Apps yang
telah terinstal pada smartphone dan mengetahui data monitoring kualitas udara,
dengan mengakses thingspeak.com.
3.3
Komponen komponen yang digunakan dalam sistem dijelaskan sebagai
berikut:
a. Sensor
kualitas udara (MQ135) Sensor MQ135 [11]
dapat mendeteksi zat atau gas berbahaya seperti Ammonia (NH3), Nitrogen Oxcide
(NOX), Alcohol, Benzena, Carbon Monoxide (CO), dan Carbon Dioxcide (CO2).
b. Wemos
board mikrokontroler Mikrokontroler pada dasarnya adalah sebuah komputer chip
tunggal (single chip). Komponen utama pada mikrokontroler yaitu memori
(RAM/ROM), Central Processing Unit (CPU), jalur Input/Output (I/O), timer, dan
interrupt controller. Mikrokontroler yang digunakan adalah Wemos board yang mirip dengan Arduino Uno namun memiliki
tambahan modul wifi built-in. Modul wifi tersebut akan mengirimkan hasil
deteksi dari sensor ke internet.
Software yang digunakan untuk memprogram Wemos board adalah Arduino Integrated
Development Environment (IDE), yang merupakan sarana bagi programmer untuk
menulis program komputer yang berisi instruksi dalam bahasa C dan kemudian di
upload ke board mikrokontroler.
c. Internet
of Things Internet of Things mengacu
pada objek-objek unik yang dapat diidentifikasi dan direpresentasikan secara
virtual ke dalam struktur Internet. Tujuan dari IoT adalah untuk memungkinkan
segala sesuatu terhubung kapan saja, di mana saja, dengan apa pun dan siapa pun
yang idealnya menggunakan jalur/jaringan apa pun dan layanan apa pun. Dalam
penelitian ini objek yaitu detector kualitas udara yang terhubung dengan dua
platform IoT yaitu Thingspeak dan Blynk.
d. Thingspeak
adalah platform IoT yang dapat mengumpulkan dan menyimpan data pada cloud dan
mengembangkan aplikasi IoT. Data dari sensor dapat dikirimkan ke Thingspeak
dari Arduino, Raspberry Pi, BeagleBone Black, dan hardware lainnya. Untuk dapat menggunakan platform Thingspeak,
user perlu membuat akun dan menentukan channel pada akun tersebut. Platform
Thingspeak akan memberikan API key yang kemudian diatur di dalam progam
mikrokontoler, agar dapat melakukan fungsi pengiriman data dari sensor ke
Thingspeak.
e. Blynk
adalah Platform aplikasi dengan IoS dan Android yang dapat mengontrol Arduino,
Raspberry Pi dan sejenisnya melalui internet. Blynk didesain untuk IoT dan
dapat mengontrol hardware secara remote, dapat menampilkan sensor data,
menyimpan data, memvisualiasikan data. Blynk perlu di install dan di setting
agar dapat memberikan notifikasi kepada user. Blynk terintegrasi dengan kode
program pada mikrokontoler lewat Blynk id yang didapatkan ketika membuat akun
di Blynk. Penggunaan aplikasi Blynk dalam peneltian ini adalah untuk
menampilkan notifikasi melalui smartphone Android.
f. Smartphone
Smartphone digunakan untuk menampilkan notifikasi dari Blynk apps dan juga
dapat digunakan untuk mengakses channel Thingspeak. User dapat menggunakan
smartphone dengan sistem operasi IoS maupun Android. Prototipe dalam penelitian
ini menggunakan Android smartphone sebagai media untuk melihat notifikasi yang
dikirimkan kepada user.
3.4
Pengujian Sistem
Hasil pengujian fungsi
dari sistem. Pengujian terkait dengan fungsionalitas setiap komponen sebagai
bagian dari sistem. Pengujian dilakukan dengan memberikan gas di sekitar area
sensor MQ135. Dalam pengujian ini, contoh gas yang digunakan yaitu cairan Alkohol
yang dituangkan pada permukaan kain yang menghasilkan gas alkohol, dan
didekatkan pada area sensor. Sensor mendeteksi konsentrasi gas dan program pada
Wemos board, mencocokkan dengan level kualitas udara yang telah diatur pada
program sesuai dengan nilai yang terbaca oleh sensor.
Tahap ini menunjukkan
nilai analog yang terdeteksi oleh MQ135. Setiap titik adalah nilai yang
terdeteksi secara real-time. Skenario pengujian dilakukan dengan mengaktifkan
alat dan menempatkannya di dalam ruangan. Proses selanjutnya yaitu mengamati
nilai yang ditampilkan di platform IoT Thingspeak. Nilai analog dari sensor
yang terekam di Thingspeak diambil secara random pada periode waktu tertentu,
sebagai sample data untuk mengetahui berapa rata-rata nilai analog yang terekam
oleh sensor. Berdasarkan log data hasil pengujian dari Thingspeak dengan waktu
pemantauan 20 menit, didapati bahwa nilai analog sensor berkisar pada 356
hingga 531. Rata-rata nilai analog sensor, dapat dihitung dengan menjumlahkan
semua nilai analog dibagi dengan jumlah data. Dari pengujian ini, total
penjumlahan nilai analog adalah 11254 dengan jumlah data 23. Sehingga
didapatkan nilai analog rata-rata adalah 489,3.
Program di
mikrokontoler diatur pada tiga level deteksi kualitas udara yaitu level normal
air, medium polluted dan highly polluted. Level normal air berada pada nilai
analog kurang dari 400. Level medium polluted berada pada kisaran nilai 400
hingga 800. Sedangkan level highly polluted pada kisaran nilai analog diatas
800 hingga 1023. Dari sample hasil perhitungan yang dibahas sebelumnya,
rata-rata nilai analog adalah 489,3. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa level
kualitas udara pada waktu pengujian tersebut dilakukan, berada pada level
medium polluted sehingga terdapat notifikasi yang dikirimkan ke smartphone user
melalui Blynk apps.
Tahap itu menujukkan
push notification Blynk apps yang diterima oleh smartphone. Pesan berupa
peringatan bahwa level kualitas udara yang terdeteksi oleh sensor berada pada
level medium dengan jangkauan nilai analog 400 hingga 800. Nilai analog yang
dapat dibaca oleh sensor berada pada 0 hingga 1023 yang kemudian
direpresentasikan oleh sensor ke dalam nilai tegangan 0 hingga 5 Volt. Pembacaan nilai oleh sensor dalam penelitian
ini menggunakan nilai analog yang
dibagai pada tiga level deteksi kualitas udara.
3.5.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian
yang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. prototipe
alat detektor kualitas udara dibangun dengan menggunakan mikrokontroler Wemos
board, sensor kualitas udara MQ135 dan terhubung dengan platform IoT Blynk dan
Thingspeak,
2. Blynk
apps terhubung dengan Wemos dan MQ135 melalui internet dan dapat mengirimkan
push notification ke smartphone user mengenai level kualitas udara dalam
ruangan yang terdeteksi,
3. Thingspeak
dapat melakukan fungsi monitoring dan menampilkan grafik mengenai kualitas
udara yang terdeteksi oleh sensor MQ135 secara real-time,
4. berdasarkan
scenario pengujian yang dilakukan dengan menempatkan alat detektor kualitas
udara di dalam sebuah ruangan selama 20 menit, didapati bahwa rata-rata level
kualitas udara dalam ruangan tersebut menunjukan nilai analog 489,3 dimana
ruangan tersebut terindikasi memiliki polusi udara tingkat menengah,
5. sistem
monitoring dan notifikasi kualitas udara dapat berfungsi sesuai dengan tujuan,
dan berpotensi digunakan pada ruangan yang membutuhkan pemantauan kualitas
udara untuk dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kualitas udara yang
sehat.
DAFTAR
PUSTAKA
[1] T. Sukrorini, "Kajian Dampak Timbunan
Sampah terhadap Lingkungan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo
Surakarta," Tesis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2014.
[2] S. Sabella, "Risiko Gangguan
Kesehatan pada Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah
Tanjungrejo Kabupaten Kudus," Skripsi, Universitas Negeri Semarang,
Semarang, Maret 2014.
[3] L. Fitria, R.A
Wulandari, E. Hermawati, dan D. Susanna., “Kualitas Udara Dalam Ruang
Perpustakaan Universitas X Ditinjau Dari Kualitas Biologi, Fisik, dan
Kimiawi”., Journal Makara, Kesehatan Vol. 12 NO.2 Desember 2008, pp 76-82.
[Online]. Available: https://bit.ly/2sSMLGP.
[4] C.S. Candrasari dan
J. Mukono, “Hubungan Kualitas Udara Dalam Ruang Dengan Keluhan Penghuni Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Kebupaten Sidoarjo”. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.
7 No. 1 Juli 2013: 21-25. [Online]. Available: https://bit.ly/2LMyW3A
[5] A.S. Suparman dan
S.Yazid, “Purwarupa Sistem Pemantauan Kualitas Udara Secara Daring”., Program
Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama, Open Journal
System, Vol 1 No. 3 2014. [Online]. Available: https://bit.ly/2l2H3h4
[6] Y. Fikri, Sumardi, dan B. Setiyono., “Sistem
Monitoring Kualitas Udara Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 dengan Komunikasi
Protokol TCP/IP”. Jurnal Transient, Vol.2, No.3, September 2013.
ISSN:2302-9927, pp. 644. [Online]. Available: https://bit.ly/2MlWNIv
[7] A.S.R Sujatmoko, J.
Waworundeng, dan A.K Wahyudi., “Rancang Bangun Detektor Asap Rokok menggunakan
SMS Gateway untuk Asrama Crystal di Universitas Klabat”, Proceeding KNS&I
2015, Bali pp. 460-465. [Online]. Available: https://bit.ly/2MpnmN4.
[8] K. K Khedo and V.
Chikhooreeah., “Low-Cost Energy-Efficient Air Quality Monitoring System Using
Wireless Sensor Network”, Creative Commons Attribution 3.0 License, 2017.
[Online]. Available: https://bit.ly/2HI235O. [
Tidak ada komentar:
Posting Komentar